|
Blacknews - Manajemen Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) telah melakukan antisipasi jika rumput stadion yang akan digunakan untuk laga Manchester United (MU) dan Indonesia All Star rusak. Mereka menyiapkan gulungan rumput untuk dipasang dua pekan sebelum pertandingan 20 Juli 2009 nanti.
"Kami sudah melakukan ujicoba memasang gulungan rumput di bagian lapangan yang rumputnya rusak. Saat ini, kondisi rumput stadion GBK sudah 90 persen normal," kata Mahfudin Nigara, Direktur Pembangunan dan Pengembangan Usaha Gelora Bung Karno.
Manajemen GBK memiliki tempat budi daya rumput Matrella, rumput rekomendasi FIFA untuk lapangan sepak bola, seluas 300 meter persegi di depan Sekretariat PSSI. Seluas 100 meter persegi telah dipakai untuk mengganti rumput rusak akibat digunakan pada kampanye legislatif lalu.
Caranya, rumput dibagi seluas 9 x 1 meter persegi dan dibuat gulungan seperti karpet. Gulungan rumput ini kemudian diangkut ke lapangan dan dihamparkan ke bagian yang rusak.
"Sesuai harapan saya, dalam dua pekan rumput itu bakal menyatu dengan baik," lanjut Nigara kepada wartawan GOSport, Arta Tidar.
Sebelumnya, menurut Nigara, perbaikan rumput hanya menggunakan sitem tambal. Rumput dipotong menjadi bagian kecil dan kemudian ditanamkan ke bagian yang rusak.
Cara ini membuat lapangan tidak rata dan bagian rumput gampang terbongkar. Berbeda dengan sistem gulungan yang selama ini sudah diterapkan di Eropa.
Rumput Matrella mudah dibuat gulungan karena bagian akarnya yang menyatu kuat. Rumput ini bisa bertahan hidup selama tiga hari dalam kondisi buruk.
Nigara berharap bisa memperluas tempat budi daya rumput Matrella di kawasan SUGBK. Dengan kondisi rumput lapangan saat ini, ia menjamin pada awal Juni nanti lapangan sudah bisa digunakan.
Termasuk untuk penyelenggaraan final Copa Indonesia 2008/09 yang rencananya digelar pertengahan Juni. Namun, sejauh ini belum ada pemesanan lapangan dari pihak Copa.
Menurutnya, tidak ada perbedaan harga penggunaan lapangan dalam rangka pertandingan MU versus Indonesia All Star.
"Untuk pertandingan di hari H, penyewa harus membayar Rp 198 juta. Ini belum termasuk harga penggunaan bagian GBK lain karena mereka menyewa sejak dua pekan sebelum pertandingan," ucap Nigara.
Sebenarnya, manajemen GBK tidak perlu pusing memikirkan kondisi rumput jika stadion tidak digunakan untuk kampanye pemilu presiden. Namun, keputusan tempat kampanye tergantung Komisi Pemilihan Umum.
lawan MU bos? kapan? seru neh...
demi sepakbola indonesia...
ayo lebih maju,.
Saya mah setuju banget, harusnya stadion GBK jangan digunakan buat kampanye, cuma bikin rusak aja, .
Oia lupa, tukeran link yuk,.. saya add di blogroll ya
oalahhhhh bob..piye lek mben ayo nonton bareng bareng.....nang stadion kanjuruhan....
soale wes tak prediksino gbk gak iso mari....prediksiku bener 100 persen (heheheheh...gue kayak joe sandy aja..)
oh yooo bo menurut informasi yang tidak dapat dipercaya jarene MU gak sido mrene coz pemaine kenek FLU BABI ........he..he..
wah bob..
MU gk sido ngelawan dragon ta??
jarene wingi kAte nang lapangan kostrad.. ngelawan dragon... :d
hehehe
ayo wess... terusno ngenet e...............
we.... kerennn....
oio.....
wehghhghg
aku mau maen jadi striker.......
Ayoo.. Maju terus!!!
tetep semangat ya semuanya...
salam kenal. Ditunggu kunjungan baliknya juga :D
thanks bgt yaa.. :)