Blacknews - Striker Manchester United, Wayne Rooney, merasa kurang sreg jika bermain sebagai pemain sayap. Ia ingin kembali bermain sebagai ujung tombak.
Dalam beberapa pertandingan terakhir MU, Rooney sering dipasang di sayap kiri. Tugasnya kemudian memberikan umpan kepada Dimitar Berbatov atau Cristiano Ronaldo di tengah.
Cara itu terlihat saat final Liga Champions lawan Barcelona, akhir Mei lalu. Alih-alih membawa bola ke gawang lawan, striker Inggris itu kembali diplot sebagai pemain kiri luar di babak pertama dan sesekali ke kanan di paruh kedua. Hasilnya, ia mati kutu dan bahkan nyaris tak banyak membantu tim menciptakan peluang. Ia kecewa karena sebelumnya ia berharap bisa mencetak gol setelah lama "berpuasa".
"Itu keputusan manajer tapi aku selalu bilang posisi terbaikku adalah bermain paling depan," kata Rooney. "Sebenarnya aku tidak bermain di posisi itu selama beberapa saat di United. Namun, aku paling suka dengan posisi yang kumainkan bersama timnas Inggris."
Karena bertugas sebagai second striker, mau tak mau Rooney pun harus sering turun ke belakang membantu pertahanan. Itu sebabnya Rooney merasa sudah hilang tenaga saat hendak mendesak lawan.
"Ketika Anda di kiri, Anda punya tanggung jawab untuk kembali dan bertahan lebih dalam di sayap tersebut," ungkapnya. "Kadang, itu membuang energi saat Anda menyerang. Namun, dengan Inggris, Anda bisa beristirahat dan bertukar tempat dengan Steven (Gerrard). Itu memungkinakna Anda untuk menyerang juga."
Bersama "The Three Lions", Rooney sebetulnya juga beberapa kali bermain sebagai pemain sayap. Dalam duel lawan Ukraina, Maret lalu, ia juga dipasang di kiri sebelum Peter Crouch ditarik keluar. Dengan bantuan Gerrard, Rooney lebih bebas beroperasi hingga ke depan gawang lawan meskipun di sana sudah ada Emile Heskey.